Minat Warga Kulon Progo Ikut Program Transmigrasi Masih Tinggi

Minat Warga Kulon Progo Ikut Program Transmigrasi Masih Tinggi

Kulon Progo, suarapasar.com : Minat masyarakat Kulon Progo untuk bertransmigrasi guna memperjuangkan kehidupan yang lebih baik masih tinggi. Hal ini nampak dari jumlah pendaftar transmigrasi yang melebihi kuota yang dibuka.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo, Bambang Sutrisno menjelaskan pada tahun lalu, Kulon Progo mengirimkan dua KK untuk transmigrasi dengan tujuan Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2024 ini, Kabupaten Kulon Progo kembali mendapatkan kuota transmigrasi sebanyak 2 Kepala Keluarga (KK), dengan lokasi tujuan transmigrasi ke Sijunjung, Sumatera Barat.

“Kuota dua KK. Pas covid kemarin kan tidak ada sama sekali, ini mulai ada. Tahun lalu ada dua KK juga. Tahun ini 2 KK tujuan di Sijunjung Sumatera Barat,” kata Bambang kepada Radio Suara Pasar, Kamis, (27/6/2024).

Menurut Bambang, kuota transmigrasi memang semakin menurun dari masa ke masa. Ditambah lagi adanya pandemi COVID19 pengiriman transmigrasi terhenti. Pasca COVID19 kembali dibuka namun kuota sangat minim. Ini tentu jauh berbeda dibanding sekitar 10 tahun lalu yang kuotanya untuk Kabupaten Kulon Progo bisa mencapai 50 KK.

“Memang minat orang untuk transmigrasi itu masih lumayan sebenarnya. Hanya saja kuotanya yang sangat terbatas sekali. Kalau dulu pas waktu 10 tahun yang lalu masih besar kuotanya, ada 50 KK kuotanya, terus menurun, ditambah lagi ada pandemi, tapi sudah ada lagi, meskipun bangkit dari nol lagi,” terang Bambang.

Bambang Sutrisno menambahkan pihaknya sudah mengumumkan dan membuka pendaftaran seleksi peserta calon transmigrasi ke Sijunjung Sumatera Barat. Tercatat ada 9 KK yang mendaftar. Karena peminat jauh lebih banyak di atas kuota yang ada, maka akan dilakukan seleksi. Seleksi meliputi kemampuan dan komitmennya untuk memastikan kesiapan mampu bertahan hidup dan berkembang di lokasi transmigrasi.

“Pendaftar sudah 9. Pendaftar lebih dari 2 kan harus kita seleksi . ada 9 pendaftaran nanti akan kita seleksi terkait dengan kemampuan komitmen dan lain sebagainya.

Pendaftar yang lolos seleksi calon transmigran ke Sijunjung ini nantinya akan diberikan pembinaan dan pelatihan. Keberangkatan masih cukup lama yakni di akhir tahun. antara November – Desember 2024.

Di Sijunjung, para transmigran akan bekerja di sektor pertanian.

“Nantinya akan menggarap lahan pertanian maupun perkebunan. Pertanian itu ada jagung, sedangkan perkebunan itu seperti sawit, karet, dan kakao,” jelasnya lagi.

Sementara itu untuk peserta yang tidak lolos seleksi, menurut Bambang tidak serta merta mengisi untuk kuota transmigrasi tahun berikutnya. Karena harus disesuaikan antara kemampuan dan potensi wilayah yang menjadi tujuan transmigrasi.

“Ya nanti ada seleksi lagi untuk kuota berikutnya. Karena lokasinya kan beda-beda, dengan satuan permukimannya kan beda-beda, jadi mestinya kita lihat nanti potensi tenaga kerja kita ini pastinya bisa menyesuaikan dengan lokasinya,” tutur Bambang lagi.

Adapun syarat mengikuti transmigrasi yaitu dari sisi usia angkatan kerja maksimal 50 tahun, dan harus sudah berkeluarga.

“Kemudian dari sisi perekonomian tidak mampu tapi mau untuk maju. Karena ini kan programnya pemindahan penduduk untuk meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan,” tandasnya. (wds/drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *