Pagar Oranye Dibuka, Tugu Pal Putih Makin Eksotis Dengan Pagar Hijau Pare Anom

Pagar Oranye Dibuka, Tugu Pal Putih Makin Eksotis Dengan Pagar Hijau Pare Anom

Suarapasar.com , Yogyakarta : Pagar berwarna oranye yang biasanya menutup Tugu Pal Putih sudah dilepas Jumat, (6/10/2023) pagi.

Kini, Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Gilig semakin estetik dikelilingi pagar warna Pare Anom, hijau di bagian bawah, dan bagian atas berupa tulisan Aksara Jawa berwarna kuning.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo saat pembukaan pagar oranye mengatakan pagar hijau Pare Anom yang dipasang sekarang memiliki fungsi yang sama seperti sebelumnya. Hanya diganti dengan pagar hijau Pare Anom Khas Yogyakarta dan tulisan aksara jawa untuk menambah kesan estetis kawasan Tugu.

“Pagar yang baru ini menggantikan pagar yang lama, fungsinya sama-sama tidak permanen ya karena ini adalah proses edukasi kepada masyarakat warga maupun wisatawan untuk menghargai bangunan cagar budaya,” ujarnya.


Hal ini juga dilatari, karena sebelumnya banyak terjadi kasus vandalisme, maupun masyarakat atau wisatawan yang naik ke Tugu sehingga membuat kotor dan mengancam keberadaan bangunan cagar budaya tersebut.

“Pagar sementara saja sifat tidak permanen. Kita tetap pasang karena ada banyak aktivitas disini. Ini juga bagian mengamankan ikon sumbu filosofi,” terangnya.

Singgih mengakui pagar ini untuk membatasi agar masyarakat atau wisatawan tidak bebas masuk di dalam pagar tersebut.

“Yang bisa masuk juru pelihara merawat rumput dan kebersihan di dalam,” imbuhnya.

Singgih juga menyebut pagar yang ada saat ini juga lebih estetik, sehingga pengunjung atau wisatawan bisa berfoto dengan latar yang tetap cantik.

“Pagar cantik , foto akan lebih estetik, kami harap ini bagian promosi sumbu filosofi,” pungkasnya.

Salah satu warga, Dian menilai kini Tugu nampak lebih indah dengan pagar hijau yang estetik dengan tulisan aksara Jawa.

“Tambah bagus ya, hasil fotonya jauh lebih indah. Kalau dulu kan hasil fotonya agak gimana ya karena pagar oranye kalau sekarang kelihatan terkonsep dengan pagar yang lebih pas ĺah,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kundha Kabudayan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti pemasangan pagar hijau masuk biaya pemeliharaan, hanya mengganti pagar berwarna oranye dan sifatnya sementara untuk mengedukasi masyarakat saja agar berperan aktif dalam menjaga warisan budaya.

 

Pagar baru lebih estetis karena warna menggunakan warna hijau kuning pare anom khas Yogyakarta, dan dibagian atas yang berwarna kuning merupakan aksara jawa lengkap dari hanacaraka sampai magabathanga.

(wur/drw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *