Pagelaran Wayang Serentak HUT Ke 78, TNI Turut Lestarikan Kekayaan Budaya Indonesia
Yogyakarta, suarapasar.com : Pada tahun ini TNI genap berusia ke-78, dan sesuai undang-undang TNI memiliki tugas pokok menjaga pertahanan negara dan stabilitas nasional.
Komandan Korem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Joko Purnomo dalam sambutannya pada pagelaran wayang kulit memperingati HUT ke-78 TNI pada di Markas Korem 072 Pamungkas, Yogyakarta Jumat (06/10/2023) malam mengatakan, sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan bangsa, mengatasi berbagai ancaman gangguan dan hambatan bangsa, TNI juga ikut melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
“Untuk itulah, dalam rangka memperingati HUT TNI diselenggarakan pertunjukan wayang kulit. Pertunjukan ini serentak digelar di 78 titik di dalam maupun luar negeri. Wayang kulit sendiri merupakan seni tradisional besar yang berkembang di pulau Jawa dan telah menjadi salah satu warisan budaya tidak ternilai,” kata Brigjend TNI Joko Purnomo.
Joko memaparkan UNESCO telah menetapkan wayang kulit sebagai karya budaya yang mengagumkan di bidang cerita narasi sejak 2003.
“Kesenian ini bukan hanya sekedar sebagai pertunjukan saja, tapi juga mampu menjadi media refleksi yang menggambarkan kisah nyata masyarakat dan juga kaya akan kearifan yang dapat dijadikan falsafah hidup,” urainya.
Namun sayangnya, di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat saat ini, sebagian besar generasi muda, semakin sedikit yang peduli dan belajar budaya wayang kulit. Di sisi lain banyak turis asing yang datang untuk khusus belajar budaya Jawa, termasuk wayang kulit.
“Karenanya, menjadi tugas kita bersama untuk melestarikan budaya yang ada,” tegas Danrem.
Pada pertunjukan kali ini, tak hanya Dalang Ki Fani Rickyansyah saja yang tampil membawakan lakon ‘Bima Krida’, Dalang Cilik bernama Ivo Lanta Sang Kesawa juga ikut menunjukkan kepiawaiannya.
Menurut Joko, pemilihan dalang-dalang muda inilah yang juga menjadi upaya meningkatkan minat generasi muda pada budaya Jawa dengan cara memberi panggung.
Pertunjukan yang digelar serentak ini dibuka secara daring oleh Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono dari Markas Besar TNI di Jakarta. Pertunjukan ini juga diikuti secara antusias oleh perwakilan Indonesia di Amerika, Suriname dan Malaysia.
“Wayang kulit sebagai sebuah pertunjukan kesenian bukanlah sebuah tontonan saja, tapi juga bisa menjadi tuntunan bagi kita. Mudah-mudahan pertunjukan wayang ini bisa memberikan hiburan kepada masyarakat dan juga sebagai wujud kebersamaan TNI dengan masyarakat,” katanya.
Pertunjukan wayang kulit dengan lakon Bima Krida ini menceritakan perjuangan Pandawa yang dipimpin oleh Bima dalam membangun sebuah negeri baru. Tak hanya itu, diceritakan pula bagaimana sepak terjang kelima anak laki-laki pasangan Pandu dan Kunthi ini dalam menjaga kedaulatan negeri yang mereka bangun tersebut.