Parenting SMAN 2 Wates, Kakan Wahib Jamil: Sukses Melalui Karakter
Kulon Progo, Pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama, baik sekolah, orang tua, masyarakat, maupun pemerintah.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kulon Progo, H.M. Wahib Jamil, S.Ag. M.Pd. dalam Pengajian dan Parenting yang berlangsung di Joglo SMAN 2 Wates, Selasa (20/2/2024) pagi mengatakan salah satu yang penting bagi anak adalah pendidikan karakter. Maka sangat penting adanya koordinasi dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam membangun karakter anak-anak tersebut.
“Pendidikan anak sangat penting, terutama karakter. Sehingga pendidikan anak tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat, maupun pemerintah. Maka harus terus terjalin komunikasi yang baik antar semua pihak dalam membangun karakter anak-anak tersebut,” ujarnya.
Wahib Jamil menyebut saat ini anak-anak yang tergolong dalam generasi Z lebih aktif dalam memanfaatkan teknologi informasi. Anak-anak lebih banyak mendapatkan informasi dari media sosial, yang tentunya hal ini akan berpengaruh pada karakter mereka.
“Oleh karena itu orang tua sedikit banyak juga harus memahami hal ini. Didiklah anak-anak sesuai dengan jamannya. Bukan seperti jaman orang tuanya dulu, karena jaman sudah berubah. Berikanlah kepercayaan dan tanggung jawab kepada anak agar mereka dapat berkembang sesuai jamannya, namun dengan tetap menjaga karakter yang baik,” pesan Kakan.
Kesuksesan anak-anak tidak akan lepas dari pengaruh orang tua. Maka penting bagi orang tua untuk menjadi teladan bagi anak-anaknya untuk menjadi generasi yang maju dan berkarakter.
“Karenanya, agama harus menjadi inspirasi atau spirit dalam seluruh kehidupan. Sehingga diharapkan karakter anak-anak tetap terjaga meskipun hidup di tengah-tengah majunya perkembangan jaman,” imbuhnya.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kulon Progo, Wahib Jamil juga mengapresiasi kepada SMAN 2 Wates yang telah menggelar acara pengajian dan parenting ini. Sekaligus SMAN 2 Wates ini sebagai pilot project atau percontohan sekolah berbasis moderasi beragama.
“Harapannya akan terlahir generasi yang maju secara ilmu pengetahuan dan teknologinya, namun tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan karakter yang baik (akhlakul karimah),” pungkas Jamil.