Pelajar MAN 1 Yogyakarta Belajar Praktek Demokrasi Di DPRD DIY

Pelajar MAN 1 Yogyakarta Belajar Praktek Demokrasi Di DPRD DIY

 

 

Yogyakarta,suarapasar.com : Siswa MAN 1 Yogyakarta praktek sidang di Ruang Rapat Paripurna Lantai 1 DPRD DIY membahas tata tertib serta kebijakan Madrasah. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari audiensi yang dilaksanakan dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin. Audiensi tersebut diterima oleh Huda Tri Yudiana, S.T., Wakil Ketua DPRD DIY pada Kamis (12/10/2023).

Pada kunjungan tersebut, Masayu Nurul Ana, selaku Wakil Kepala Sekolah sekaligus perwakilan madrasah menyampaikan kunjungan MAN 1 Yogyakarta ke DPRD DIY untuk melihat dan mempelajari serta mempraktekkan secara langsung bagaimana sistem demokrasi yang ada di Indonesia.

 

Melalui kegiatan ini, Aida, salah satu siswa MAN 1 Yogyakarta berharap ia dan teman-temannya dapat memahami serta mempraktekkan apa yang menjadi tujuan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana menjelaskan kepada para pelajar terkait peran fungsi DPRD serta proses demokrasi di Indonesia.

Huda juga menjelaskan gambaran sekilas proses penyusunan peraturan daerah.

“Ruang ini merupakan ruang rapat paripurna DPRD DIY tempat pengambilan keputusan tertinggi,” terangnya.

Ssbelumnya, pada Selasa, (10/10/2023), DPRD DIY juga menerima kunjungan dari SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta dalam rangka meningkatkan pemahaman pelajar mengenai Pancasila, yang dikenal sebagai Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

 

Ustadzah Suwi Wahyu Utami, perwakilan SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta mengatakan kunjungan ke DPRD DIY agar para siswi SMP IT Abu Bakar Yogyakarta belajar mengenai suara demokrasi agar kelak dapat mengembangkan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

 

Sementara itu, Muhammad Syafi’i, Anggota Komisi A DPRD DIY memaparkan edukasi tentang suara demokrasi, tujuannya adalah agar para siswi paham tentang pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah yang di anut oleh negara Indonesia sebagai negara demokrasi.

 

“Apa yang menjadi aspirasi, apa yang menjadi pilihan rakyat itu adalah sumber kebaikan, jadi kita harapkan sumber demokrasi yang berjalan itu akan memberikan kebaikan bagi negara itu sendiri,” jelas Syafi’i.

 

Syafi’i juga menceritakan awal mula sejarah demokrasi di Indonesia selama 78 tahun kemerdekaannya. Ia juga menjelaskan sejarah perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sempat menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) namun kembali pada asalnya sesuai UU 1945.

 

Syafii juga berharap agar kedepannya para siswi SMP IT Abu Bakar Yogyakarta dapat menggunakan suaranya untuk memilih pemimpin negara yang tepat untuk menentukan nasib negara ke depannya.

 

“Suara generasi muda sangat dibutuhkan, untuk menentukan nasib bangsa ini ke depan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *