Peringati Hari Pahlawan, DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat Jumat Malam

Peringati Hari Pahlawan, DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Cakraningrat Jumat Malam

Yogyakarta, suarapasar.com : Keteladanan pahlawan bangsa dalam perjalanan sejarah Indonesia penting direfleksikan bersama dan mewujud nyata di masa kini.

 

Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 Nopember, DPRD DIY menggelar wayang kulit dengan lakon Wahyu Cakraningrat yang diiringi karawitan Wargo Laras. Gelaran wayang jadi rangkaian DPRD peringati hari Pahlawan di 10 November, sesuai agenda akan dimulai 20.00 WIB di halaman di DPRD DIY

 

Gelaran wayang itu upaya pembatinan keteladanan pejuang bangsa seperti meneladani laku Bung Karno, Bung Hatta hingga Radjiman Wedyodiningrat, ke museum naskah Proklamasi dan Tugu Proklamasi telah bersama dijalankan. Masyarakat penting juga aplikasikan keteladanan yang dikerjakan pahlawan bangsa,

 

“Melalui gelaran wayang kulit, nilai kepahlawanan seperti kecintaan kepada nusa bangsa, melebihi pembelaan terhadap pribadi keluarga dan golongan disuarakan bersama-sama,” kata Kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY.

 

Para pahlawan bangsa rela kehilangan nyawa, harta benda, dibuang, dipenjarakan oleh penjajah demi kepentingan kemerdekaan RI, jauh diatas kepentingan pribadi atau keluarga.

 

“Di luar itu, kepahlawanan hari ini tercermin dari saudara kita yang cinta lingkungan, mereka yang suka menanam ada di tengah kita semua. Jiwa dan semangat pahlawan beri keteladanan pemimpin, untuk mendedikasikan diri, berikan diri demi kepentingan bangsa dan negara,” kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan

 

Pagelaran Wayang Kulit lakon Wahyu Cakraningrat digelar dengan dalang Ki Geter Pamuji Widodo Melalui gelaran wayang, diharapkan bisa kembali hadirkan nilai kepahlawanan pada 10 November. 2023.

 

“Lakon ini penting digelar, sama dengan nilai kepahlawanan. Wahyu Cakraningrat bercerita, bagaimana pemimpin lahir dari dedikasi, kehendak kuat dalam perjalan panjang teruji sejarah, lahir sebagai pemimpin, jadi teladan yang pegang teguh kejujuran, beri teladan ketaatan atas aturan, taat atas hukum. Pemimpin yang baik memiliki rekam jejak yang baik sekaligus memiliki perjalanan panjang, dan tentu saja taat hukum bukan yang mempermainkan hukum demi kekuasaannya,” kata Eko Suwanto, alumni MEP UGM.

 

Lakon Wahyu Cakraningrat, jadi pengingat bersama pentingnya ketaatan konstitusi berdasarkan hukum, pemimpin harus menjaga Pancasila dan UUD 1945. Tak boleh gunakan hukum sebagai alat kekuasaan.

 

Eko Suwanto menegaskan menjadi pemimpin memiliki perjalanan hidup dengan beragam ujian hidup yang panjang,.

 

“Pemimpin itu penting hadir berikan rasa aman, beri kasih sayang, menjaga persatuan bangsa, pemimpin dengan rekam baik dan jejak positif, pemimpin yang yang taat hukum,” Kata Eko Suwanto, Caleg DPRD DIY Dapil Kota Yogyakarta nomor urur 2.

 

Sejarah mencatat bagaimana pahlawan bangsa, Bung Karno, Bung Hatta, Sri Sultan HB IX, Sri Paduka Pakualam VIII, KH Kahar Mudzakir, Ahmad Subarjo, dengan keyakinan luar biasa mampu wujudkan kemerdekaan menjadi perjuangan bersama masa itu

 

“Pahlawan bangsa meyakini sebagai kebenaran bahwa melawan penjajahan Belanda, melawan Jepang, melawan penjajahan itu sesuatu yang harus dijalankan. Jadi pejuang siap dibuang , dibunuh penjajah. Maka kebenaranlah yang akan menang, kejahatan tidak akan pernah mengalahkan melawan kebajikan dan kebaikan,” kata Eko Suwanto, politisi muda PDI Perjuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *