PJ Bupati Kulon Progo Harus Optimalkan Kinerjanya

PJ Bupati Kulon Progo Harus Optimalkan Kinerjanya

Wates, suarapasar.com – Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mendapat sorotan dari Mantan Wakil Bupati Kulon Progo. Hal ini karena PJ Bupati Kulon Progo masih mengemban jabatan lain yaitu Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY serta Plt Kepala Dinas Kominfo DIY.

 

Fajar Gegana mantan Wakil Bupati menilai, kinerja PJ Bupati masih perlu dioptimalkan karena harus merangkap tiga jabatan. PJ Bupati Kulon Progo diharapkan lebih fokus memperhatikan wilayahnya, mengingat saat ini sedang dilakukan recovery setelah pandemi Covid-19. Banyak pergerakan ekonomi yang memerlukan intervensi, terutama dalam penanggulangan kemiskinan.

 

“Kami berharap kepada pemerintah provinsi agar Pak Tri Saktiyana bisa difokuskan sebagai PJ Bupati. Alangkah lebih baik jika tidak disambi-sambi,” katanya.

 

Fajar mengakui, pada masa kepemimpinnya bersama Bupati Sutedjo, angka kemiskinan Kulon Progo belum bisa turun karena terdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, kenaikan angka kemiskinan di Kulon Progo masih terbilang rendah yakni 0,3%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan daerah lain yang mencapai 1-3%.

 

“Saya yang menjabat sebagai Ketua Tim Pengedali Kemiskinan, sudah menentukan empat lokasi khusus yang membutuhkan intervensi yakni Samigaluh, Kokap, Pengasih dan Sentolo. Ia berharap angka kemiskinan di empat kapanewon itu bisa turun pada tahun ini, meskipun hanya di bawah satu persen,” tambahnya.

 

Sementara itu, Tri Saktiyana dalam rapat Paripurna Silaturahmi dan Perkenalan PJ Bupati di Gedung DPRD Kulon Progo berjanji akan berusaha mengatasi masalah kemiskinan di Kulon Progo. Pemetaan kekuatan sudah dilakukan, termasuk didalamnya tentang potensi, kelemahan dan ancaman yang dimiliki Kulon Progo. Saat ini, APBD Kulon Progo masih sangat terbatas, begitu juga dengan keadaan sosial dan ekonomi masyarakatnya.

 

“Dari analisis kami, Jika daerah lain punya strategi untuk mengembangkan daya saing, mungkin di Kulon Progo perlu lebih arif lagi mencermati. Lebih tepatnya, memahami terhadap daya saing. Lebih kepada mengembangkan daya kerjasama dan daya sanding,” katanya.(parang)