PKB Kota Yogya : PKB -NU Solid, Berjalan Beriringan
Yogyakarta, suarapasar.com : Ketua DPC PKB Kota Yogyakarta, Solihul Hadi menegaskan tidak ada konflik antara PKB dan NU.
Solihul menjelaskan PKB dan NU adalah dua entitas yang berbeda. NU berkaitan dengan ormas tentu mekanismenya dengan peraturan organisasi kemasyarakatan. Sedangkan PKB adalah partai politik mengacu UU tentang Partai Politik.
“Nah kita di parpol ini tentu, berkaitan dengan UU parpol, namun kaitan dengan yang muncul di permukaan sebenarnya di bawah itu baik-baik saja, tidak ada konflik seperti yang kemudian muncul di media bagaimana framing, opini, narasi yang berkembang pada faktanya kita baik-baik saja<span;>,” kata Solihul Hadi, usai pengucapan sumpah janji Anggota DPRD Kota Yogyakarta masa jabatan 2024-2029 , di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, Senin, (12/8/2024).
Solihul menyebut NU dan PKB di tingkat bawah termasuk badan otonomnya senantiasa berjalan beriringan dan saling sinergis.
“Antara NU PKB itu berjalan beriringan, karena di bawah pun, kami bersama dengan warga Nahdliyin dan pengurus di wilayah struktural, semuanya berjalan dinamis sampai dengan tingkat bawah dan juga banom-banom NU,” terang Solihul Hadi, Anggota DPRD Kota Yogyakarta 2024-2029.
Lebih lanjut Solihul Hadi menilai persoalan yang muncul beberapa waktu terakhir merupakan sebuah dinamika adanya perbedaan pandangan elit struktural PKB maupun NU.
“Ya kalau muncul beberapa hal yang mungkin terjadi dinamika, ya terjadi perbedaan sedikit sudut pandang di elit atau struktural PKB maupun NU. Kami menganggap itu dinamika organisasi saja,” jelasnya.
Perbedaan pandangan dan pendapat merupakan suatu hal yang wajar dalam suatu organisasi. PKB sebagai organisasi politik pun tumbuh besar menjadi partai nasional, tidak hanya jawa sentris, karena menghargai perbedaan. Dalam mengakomodir kepentingan masyarakat pun PKB melayani semua tidak membeda-bedakan latar belakang masyarakat yang memang beragam.
“Ini bagian dari perjuangan bersama, karena PKB sendiri semakin kemudian terjadi perbedaan di dalamnya, PKB ini akan semakin besar. Karena hari ini PKB menjadi partai nasional, partai yang tidak hanya Jawa sentris, akan tetapi partai yang mampu mengakomodir kepentingan semua masyarakat, baik dari sisi kemanusiaaan, maupun dari hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. PKB hadir dan tidak pandang bulu, ras, suku, dan agama,” tandasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari PKB lainnya, Eko Djoko Widiyatno juga menegaskan tidak ada persoalan antara PKB dan NU di tingkat bawah.
“Semuanya solid, sampai di tingkat bawah, solid,” tegasnya usai rapat paripurna pengucapan sumpah janji Anggota DPRD Kota Yogyakarta 2024-2029.
Eko Djoko Widiyatno sendiri merupakan anggota DPRD Kota Yogyakarta 2024-2029 peraih suara terbanyak, tembus 6.041 suara dari tiga wilayah Kemantren, yakni Tegalrejo, Gedongtengen dan Jetis, Kota Yogyakarta. (wds/drw)