Relawan Demokrasi Dikukuhkan, KPU Kulon Progo Berharap Partisipasi Pemilih Meningkat
Kulon Progo, suarapasar.com : Ketua KPU Kulon Progo Budi Priyana mengukuhkan sebanyak 38 Relawan Demokrasi di Hotel Morazen Airport Yogyakarta, Senin (14/10/2024).
Anggota KPU Kulon Progo Divisi Parmas dan SDM Aris Zurkhazanah, di sela-sela acara menjelaskan usai dikukuhkan, para Relawan Demokrasi ini langsung mengikuti bimbingan teknis (bimtek). Mereka diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2024.
“Relawan Demokrasi melibatkan peran serta masyarakat secara luas sebagai pelopor demokrasi di komunitasnya. Mereka akan menjadi mitra KPU Kulonprogo dalam menjalankan agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih,” kata Aris Zurkhasanah.
Dijelaskannya, Relawan Demokrasi ini direkrut berdasarkan pada 8 basis kelompok masyarakat yang merupakan pemilih strategis. Meliputi pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, kelompok marjinal, komunitas, kelompok keagamaan, dan warga internet.
“Yang diterima 40 orang, tapi dua mengundurkan diri dan partisan, sehingga yang dikukuhkan ini 38 orang. Ini sudah mencukupi. Karena relawan, mereka tidak ada honor tetapi uang transport,” ujarnya.
Keberadaan Relawan Demokrasi diharapkan dapat membantu KPU menjangkau seluruh lapisan masyarakat, meningkatkan angka partisipasi pemilih.
Relawan Demokrasi ini akan menjadi penyuluh di masing-masing komunitasnya untuk menumbuhkan kembali kesadaran positif terhadap pentingnya Pilkada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Masyarakat pun diharapkan dapat menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana dan penuh tanggungjawab.
“Kami juga berharap tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 bisa naik lebih tinggi dari Pemilu 2024 (88 persen) lewat peran Relawan Demokrasi, terutama yang dari disabilitas partisipasinya masih rendah yakni 40 persen,” jelas Aris Zurkhasanah.
Sementara itu, Hasta Nurani dari Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kulon Progo mengaku tertarik menjadi Relawan Demokrasi karena ingin meningkatkan partisipasi difabel dan meyakinkan teman difabel untuk menentukan pilihannya pada pilkada ini.
“Partisipasi difabel Kulonprogo menjadi motivasi bagi kami untuk menjadi relawan. Data partisipasi difabel masih 40 persen. Dengan bergabung menjadi relawan demokrasi ini kami berharap dapat melakukan pendekatan, untuk bisa mendongkrak partisipasi difabel di pilkada Kulonprogo. Kita harapkan para difabel jangan golput, tetapi menyalurkan aspirasi politiknya. Penyaluran aspirasi difabel ini akan bisa membuat Kulonprogo lebih inklusif,” terang Hasta.