Renovasi Pembangunan Masjid Nurul Hidayah Dukung Potensi Kawasan Wisata Bakpia Pathuk

Renovasi Pembangunan Masjid Nurul Hidayah Dukung Potensi Kawasan Wisata Bakpia Pathuk

Yogyakarta : Kenyamanan kunjungan wisata tidak lepas dari dukungan sarana prasarana yang ada, termasuk tempat ibadah. Seperti di kawasan wisata Bakpia Pathuk, Ngampilan, Kota Yogyakarta.

Masjid Nurul Hidayah yang ada di kawasan Pathuk akan direnovasi agar semakin memberikan kenyamanan bagi para jamaah baik warga sekitar maupun para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

 

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana meyakini, renovasi pembangunan Masjid Nurul Hidayah akan semakin melengkapi potensi wisata di wilayah Pathuk.

 

Huda pun optimis, asas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan semangat gotong royong dalam pembangunan masjid ini akan terwujud.

 

“Ini masjid merupakan inisiasi seluruh warga di Pathuk, kita sangat menghargai dan berdoa agar masjid ini segera selesai. Dan dengan tujuan mulia hadirnya tempat ibadah ini, dapat bermanfaat tidak hanya bagi masyarakat Pathuk, tapi terlebih-lebih bagi masyarakat dari seluruh Indonesia yang berwisata ke Malioboro bisa memakai tempat ibadah. Semoga berkah segera selesai ,” kata Huda seusai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Hidayah, Kamis (21/9/2023

 

Peletakan batu pertama renovasi pembangunan Masjid Nurul Hidayah dengan prosesi sederhana dan dihadiri Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana ST, tokoh masyarakat Mahyudin Al Mudra, jajaran forum komunikasi pimpinan kemantren Ngampilan serta tokoh masyarakat setempat.Pada tahun 1958 di Kampung Pathuk (Pathook) Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan, berdirilah sebuah Langgar ( Mushola ), yang dikenal oleh masyarakat sebagai Langgar Mbah Hanad, karena pendiri sekaligus sebagai pemilik adalah seorang tokoh masyarakat yang bernama H. Moch. Hanad.

 

Luas bangunan langgar relatif kecil hanya sekitar 7×7 m2, tapi sudah bisa menampung kegiatan peribadatan umat Islam pada masa itu. Seiring  berjalannya waktu perkembangan dan kesadaran beragama di kampung Pathuk mengalami pertumbuhan yang signifikan, sehingga harus diadakan perluasan tempat ibadah tersebut. Pada tahun 1978 fungsi Langgar di rubah menjadi sebuah Masjid dan diberi nama Masjid Nurul Hidayah, dengan menambah luas bangunan menjadi 110 m2, dengan bangunan semi permanen,  wakaf dari Ibu, Hj. Bandiyah Hanad.

 

HM Yuslie Harun sesepuh takmir Masjid Nurul Hidayah mengatakan posisi Masjid Nurul Hidayah yang berada di kawasan  toko pusat oleh-oleh khas Yogyakarta yakni Bakpia yang terletak di Jl. Bhayangkara dan berdekatan dengan Pasar Pathuk, maka  dengan sendirinya para wisatawan kalau mencari tempat shalat dan toilet pasti menuju Masjid Nurul Hidayah. Sehingga Masjid Nurul Hidayah tidak hanya untuk masyarakat kampung Pathuk saja tetapi juga para wisatawan yang belanja oleh – oleh Bakpia.

 

” Jumlah jamaah yang terus bertambah sehingga masjid perlu adanya perluasan. Berdasarkan kondisi tersebut keluarga Wakif yakni  Ibu Hj. Bandiyah Hanad kemudian mewakafkan lagi sebidang tanah plus bangunan seluas 140 m2, untuk memberi fasilitas umat Islam di Kampung Pathuk dan para wisatawan,” ungkap HM Yuslie Harun.

 

Demi kelayakan dan kenyamanan para jamaah dan pengunjung Masjid, imbuh Yuslie Harun,  Takmir Masjid Nurul Hidayah yang dipimpin Bapak Ustadz Isnari membentuk Panitia Pembangunan Masjid Nurul Hidayah, sebagai ketua adalah Bapak Priyo Arief ST.

 

” Sejak tahun 2022-2023  Panitia Pembangunan mempersiapkan perencanaan pembagunan dan perencanaan pendanaan.  Perencanaan pembangunan dibantu oleh LPM Fakultas Teknik UTY di bawah pengawasan Ibu Cinthyaningtyas Meytasari, ST., MT., IAI,  bidang desain gambar. Sementara dalam bidang pelaksana pembangunan adalah dari PT INDOTEL GRAHA PRATAMA Jakarta, dibawah pimpinan Bapak H. Sudarsono,” ujarnya.

 

Sememtara itu Ketua Panitia pembangunan masjid Nurul Hidayah Priyo Arief mengatakan platform anggaran adalah sebesar 2.157.000.000(dua milyar seratus lima puluh tujuh juta rupiah) sedang anggaran yang tersedia oleh Panitia Pembangunan sebesar 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) masih ada kekurangan sebesar 1.707.000.000 ( satu milyar tujuh ratus tujuh juta rupiah)

 

“Kami Panitia Pembangunan mengharap uluran tangan para dermawan, melalui infaq, sodaqah Zakat Mal dan lain sebagainya, bisa disalurkan kepada kami melalui : Bank BPD DIY No Rek : 006 211 048 116 a. n. Masjid Nurul Hidayah dan Bank BSI No Rek : 733 345 678 2 a.n. Masjid Nurul Hidayah,” terang Priyo Arief.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *