Sambang Cantik Ke Purwosari Girimulyo, Dharma Wanita DIY Bagikan Bibit Durian, Alpukat, Manggis

Kulon Progo suarapasar.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sekretariat Daerah DIY menggelar kegiatan Sambang Cantik ke Desa Wisata Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo.

 

Kegiatan yang diselenggarakan oleh DWP Biro Tata Pemerintahan, Setda DIY ini bukan sekadar pelesiran, namun juga dilaksanakan bakti sosial (Baksos) sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

 

“Sambang Cantik alias kita bermain ke desa wisata, agendanya tidak hanya nyambangi dan pelesir ke desa wisata tapi kita juga berbagi. Jadi tadi pagi ada pengecekan kesehatan, juga ada pasar murah, dan juga kita membagi bibit ikan juga bibit tanaman. Jadi kami ke sini tidak hanya untuk berwisata tetapi juga ada baksosnya,” ungkap Ketua Dharma Wanita Persatuan Biro Tata Pemerintahan Setda (Sekretariat Daerah) DIY, GKR Bendara, di Disa Wisata Purwosari, Girimulyo, Kulon Progo, Sabtu (23/9/2023).

 

Seperti dikutip dari rilis Pemda DIY, kegiatan bakti sosial ini diselenggarakan dengan memberikan 100 paket pemeriksaan kesehatan gratis dan vitamin serta menggelar pasar murah dengan berbagai komoditas pangan seperti beras, telur, minyak, dan gula. Selain itu, DWP DIY turut memberikan 8 paket bibit ikan nila dan 110 bibit buah yang terdiri dari 75 bibit alpukat, 25 bibit durian, dan 10 bibit manggis yang diterima oleh Lurah Desa Purwosari, Sri Murtini.

 

“Bibit durian itu kita berikan karena buah durian ini kan satu komoditas buah unggulan di Kabupaten Kulon Progo. Untuk bibit alpukat, alpukat ini dari segi harga masih sangat bagus, mempunyai nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan, dan buahnya cukup banyak. Sehingga ini harapannya bisa untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga,” tutur GKR Bendara.

 

Sedangkan pemberian bibit manggis berkaitan dengan daerah Purwosari yang juga merupakan produsen gula aren yang cukup tinggi.

 

“Kenapa bibit manggis? Karena memang di Kulon Progo ini terutama daerah Purwosari ini juga merupakan produsen gula aren yang banyak. Kalau tidak menggunakan tlutuh (getah) manggis, maka tidak bisa menjadi aren. Akan selamanya jadi legen, seperti itu. Dan manggis ini jadi dari batangnya, buahnya kulitnya sampai getahnya saja ini bermanfaat. Ada harganya lah. Jadi harapannya nanti setiap rumah produsen aren atau gula Jawa ini bisa punya satu atau dua pohon manggis sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk beli getah manggisnya,” terang GKR Bendara.

 

Ketua DWP DIY, Priyantinah Tri Saktiyana pun berharap, berbagai lokasi yang menjadi daya tarik Desa Wisata Purwosari tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang. “Kita harapkan baik dari perekonomiannya maupun dari budayanya atau pun semuanya nanti dapat terus meningkat dan lestari,” kata Priyantinah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *