Sempat Viral, Mbah Partono, Pedagang Mainan Tradisional di Pasar Bringharjo Terima Bantuan Presiden RI
Yogyakarta, suarapasar.com – Pedagang mainan tradisional yang akrab disapa Mbah Partono (80), menjadi salah satu warga penerima bantuan Presiden RI, Joko Widodo. Warga Dusun Ngepoh, Kalurahan Semin, Kapanewon Semin, Gunungkidul ini menerima bantuan secara langsung dari Staf Kepresidenan RI pada di kediamannya, Kamis (29/08/2024).
Saat menerima bantuan, Mbah Partono yang memiliki nama asli Welas, didampingi sang istri. Bantuan yang diterima Mbah Partono berupa uang tunai 10juta rupiah dan paket sembako.
Penanggungjawab Kehumasan Pimpinan dan Pemda DIY, Ditya Nanaryo Aji, memyebut pemberian bantuan dilakukan karena kisah hidup Mbah Partono sempat ramai di media sosial.
“Pihak Kepresidenan RI mengetahui kisah Mbah Partono juga dari pemberitaan media yang sempat viral. Karena kisah beliau ini, Presiden merasa perlu mengirimkan bantuan. Apalagi diusianya yang senja Mbah Partono masih semangat untuk berjualan permainan tradisional,” ungkapnya.
Diketahui, Mbah Partono menjajakan dagangannya hanya tiga hari seminggu, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu di Pasar Beringharjo. Biasanya, Mbah Partono akan diantar oleh menantunya ke Kota Yogyakarta. Tidak memiliki lapak berjualan membuat Mbah Partono pun harus berpindah-pindah lokasi berjualan, meski memang masih di seputaran Pasar Beringharjo. Sudah lebih dari tujuh tahun ia berdagang mainan tradisional.
“Tidak hanya bantuan Rp10juta, Mbah Partono juga menerima secara langsung Kartu Keluarga Sejahtera. Dan alhamdulillah selama ini, Mbah Partono juga sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial untuk Program Keluarga Harapan,” imbuhnya.
Di rumah sederhananya, Mbah Partono tinggal bersama istri, dua anak, dan tiga cucunya. Dulunya, Mbah Partono memenuhi kebutuhan hidup keluarganyanya menjadi tukang gali sumur dan angkat junjung pasir di Jalan Kaliurang, Sleman. Namun dengan usia yang terus bertambah membuatnya tidak sanggup lagi melakukan pekerjaan berat. Mbah Partono pun memutuskan beralih profesi sebagai pedagang mainan tradisional. Dagangan yang dijual Mbah Partono sebagian merupakan buatan tangannya sendiri, dan sebagian lainnya diambil dari pengrajin lain. Mainan-mainan tersebut dijual dengan harga Rp10.000-Rp15.000. Setiap harinya, Mbah Partono juga selalu membuat mainan suling dari bambu yang kemudian dijual dan dikirim ke luar kota, seperti Bali. Aktivitas membuat mainan ini tidak dilakukan Mbah Partono seorang diri. Ia dibantu anak dan menantunya.
“Alhamdulillah sangat senang dan bahagia dapat bantuan yang banyak sekali ini. Terima kasih sudah diperhatikan dan disayangi,” kata Mbah Partono.
Belum lama ini, Mbah Partono juga sempat menerima bantuan dari Tim Partners in Goodness (PING) sebesar Rp10juta yang digunakan untuk renovasi rumah. (wds/drw)