Setiap Kalurahan Semestinya Jalankan Program Lumbung Mataraman
Gunungkidul, suarapasar.com : Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap semakin banyak kalurahan di DIY yang bisa menjalankan program lumbung mataraman.
Sri Sultan mengatakan, sudah semestinya setiap kalurahan punya program lumbung mataraman. Program itupun harus benar-benar dijalankan, karena akan mendapat bantuan dana keistimewaan DIY
Sejak awal memang kita pilih kalurahan mana yang sudah siap menjalankan lumbung mataraman. Karena kalau sudah terpilih harus mau menjalankannya. Saya tidak mau ada lagi kasus pengembalian dana karena kalurahan pada kenyataannya tidak siap. Jadi kalau mau ikut, siapkan dulu, ini memamg butuh pembenahan internal. Yang sudah siap, silahkan ajukan,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X , dalam arahannya pada acara Lumbung Mataraman di Kalurahan Kedungpoh, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul pada Senin (04/12/2023).
Sri Sultan menjelaskan, lumbung mataraman yang dijalankan oleh kalurahan dikembangkan sesuai dengan potensi masing-masing. Lurah dan perangkat desa lah yang paling tahu potensi masyarakat di wilayahnya untuk dikembangkan melalui program lumbung mataraman ini.
“Harapannya, program ini memang untuk mendorong pengurangan kemiskinan dan pengangguran. Tapi sejauh mana pengurangannya, yang tahu ya masing-masing Lurah. Dari kami memang tidak memasang target, tapi saya harap Lurah dan perangkatnya punya target sejauh mana upaya menyejahterakan masyarakatnya, dengan mengurangi orang miskin dan pengangguran,” lanjut Sri Sultan.
Plt. Kepala Dinas Pertanian DIY, Hery Sulistio Hermawan mengatakan, melalui lumbung mataraman, dilakukan pengadaan pangan dan gizi masyarakat menjadi lumbung pangan berbasis rumah tangga. Lumbung pangan warga ini diharapkan juga bisa menjadi lumbung desa mendukung ketahanan dan kemandirian pangan di DIY.
“Kegiatan pengembangan lumbung mataraman melalui penguatan Bantuan Keuangan Khusus diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan potensi sumber daya yang ada. Dengan begitu dapat meningkatkan pendapatan dan peluang usaha masyarakat, yang pada akhirnya akan mendapatkan manfaat yang lebih secara ekonomi,” ungkapnya.
Lumbung mataraman Kedungpoh dibangun melalui pendekatan pertanian terpadu. Dan untuk mengoptimalkan lahan pertanian di lumbung mataraman Kedungpoh saat musim kemarau, dilakukan inovasi panen air dengan menaikkan air dari sungai dan ditampung di kolam. Selain itu dengan membuat sumur bor yang bisa digunakan untuk mengairi lahan pertanian, memberi minum ternak, serta untuk budidaya ikan.
“Hal ini memberi manfaat nyata bagi kelompok tani dan kelompok wanita tani, karena tetap bisa melakukan aktivitas pertanian, meski terjadi kemarau panjang. Lumbung mataraman Kedungpoh diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan produksi ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah ternak sapi untuk pupuk, meningkatkan peran perempuan, serta mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian pangan,” jelasnya.