Sinergitas Jadi Kekuatan Terbesar Smart Province
Sleman suarapasar.com – Konsepsi Smart Province dibuat untuk menciptakan dampak yang lebih positif di masa depan.
Konsepsi Smart Province sudah seharusnya merupakan manifestasi dari keterpaduan dan keselarasan. Lebih dari sekadar harmoni, sinergisitas nyata harus menjadi daya penggerak utama dalam menyusun dan menggabungkan beragam program dan kegiatan.
Hal ini disampaikan Sri Sultan dalam arahannya pada acara Rapat Koordinasi Dewan Smart Province dan Penandatanganan Komitmen Bersama untuk Pelaksanaan Pembangunan Smart Province di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center pada Kamis (16/11/2023).
“Tentunya, kita harus menggalang kerja nyata, menuju sebuah konvergensi yang mampu menyatukan perbedaan, dan memandu setiap langkah menuju satu tujuan besar yang sama. Di sinilah kekuatan terbesar Smart Province bersemayam, memperkuat satu sama lain meskipun berbeda dalam administrasi dan wujudnya,” ungkap Sri Sultan.
Sri Sultan menyebut, kolaborasi tidak hanya sebuah kata, tetapi sebuah pilar yang mendasari setiap langkah. Setiap pemangku kepentingan, dari berbagai lapisan masyarakat, berpadu secara harmonis dalam merencanakan, serta melaksanakan program-programnya.
“Smart Province diharapkan dapat menjadi daya laju Pemda DIY untuk menyelesaikan pekerjaan rumah besar. Baik itu yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan, stunting, isu-isu strategis lain terkait lingkungan, transportasi, kesehatan dan pendidikan,” jelas Sri Sultan.
Sri Sultan juga menekankan, Smart Province bukanlah sekadar konsep, tetapi panggilan untuk menjadikan inovasi sebagai inti dari segala hal secara nyata. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, kemampuan untuk berinovasi harus menjadi fokus utama yang terus-menerus ditingkatkan. Dan di tengah dinamika jejaring dan konektivitas saat ini, model inovasi terbuka tidak hanya menarik, tetapi menjadi keharusan.
“Idenya tidak lagi terbatas pada satu entitas, namun mengalir dari berbagai sumber, memperkaya dan memperluas panorama ide. Inilah esensi dari kecerdasan kolektif, di mana setiap tindakan cerdas, meski dalam skala kecil di tingkat kabupaten atau kota, menjadi komponen yang mengilhami gerakan besar dengan dampak yang meluas,” papar Sri Sultan.
Sri Sultan menambahkan, kabupaten dan kota merupakan fondasi utama dari visi Smart Province DIY. Setiap langkah ke arah perwujudan kota pintar di tingkat lokal adalah tonggak awal bagi kolaborasi yang kokoh dan harmonis, untuk program-program yang memiliki dampak besar sebagai wujud integrasi dalam perspektif kewilayahan.
“Inilah saatnya untuk mendorong transformasi, bukan hanya melalui kebijakan, tetapi melalui keberanian, untuk menerapkan gagasan-gagasan inovatif, sehingga membawa DIY ke puncak kemajuan yang luar biasa,” imbuh Sri Sultan.
Pada acara ini dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama yang dilakukan oleh seluruh OPD di lingkungan Pemda DIY untuk bersama-sama menjalankan program Jogja Smart Province. Selain itu, dilakukan pula dialog bersama Ketua Tim Penyusun Masterplan Jogja Smart Province, Prof. Ir. Lukito Edi Nugroho, M.Sc., Ph.D.
Lukito mengatakan, pelaksanaan Jogja Smart Province kini berlanjut ke fase kedua. Dan nantinya, setelah masterplan untuk Jogja Smart Province 2.0 selesai, ia berharap DIY akan memiliki satu panduan bersama untuk menjalankan berbagai macam program dan kegiatan pembangunan yang harapannya bisa membawa masyarakat dan semua aspek di DIY menjdi cerdas.
“Dan kami berharap, DIY bisa menginspirasi provinsi lain untuk menyandang predikat Smart Province. Selanjutnya bagi DIY sendiri, kami berharap semua pihak bisa dengan nyata menjalankan apa yang sudah kita bangun bersama ini dengan baik, sehingga memberikan manfaat yang besar pula bagi Jogja,” imbuhnya.