Sri Sultan Hamengku Buwono X : Psikologi Perkembangan Dan Resiliensi, Pemulih Mental Pasca Pandemi

Sri Sultan Hamengku Buwono X : Psikologi Perkembangan Dan Resiliensi, Pemulih Mental Pasca Pandemi

Suarapasar.com, Sleman – Pasca Pandemi Covid -19, banyak hal yang harus disesuaikan dengan pembiasaan baru bagi masyarakat. Oleh karenanya, diperlukan pemahaman Psikologi Perkembangan yang berfungsi meningkatkan resiliensi.

foto:humasdiy

Hal itu disampaikan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Pembukaan Munas Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia (IPPI), di Hotel Sahid Jaya, Sleman, Jumat (06/10/2023).

 

Menurut Sultan, penting bagi masyarakat untuk memahami psikologi perkembangan supaya mereka mengetahui pertumbuhan dan perkembangan orang lain, khususnya anggota keluarga mereka sendiri. Dengan begitu, mereka mengetahui cara asuh seperti apa yang baik untuk diterapkan pada fase perkembangan anaknya atau pendekatan seperti apa yang baik untuk diterapkan pada fase perkembangan lansia yang menjadi salah satu anggota keluarganya.

 

“Pemahaman, baik secara teoritis maupun praktis, yang dimiliki anggota keluarga mengenai tahapan perkembangan anggota keluarga lainnya, dapat membantu meminimalisir tindakan salah yang mungkin dilakukan oleh orang tua kepada anak ataupun sebaliknya, di dalam sebuah keluarga,” kata Sri Sultan.

 

Selain itu, dengan memahami perkembangan individu dan mengetahui fase-fasenya dalam dunia Pendidikan, maka dapat dilakukan penyusunan kurikulum, pendekatan, model, materi serta sarana, dan alat-alat yang sesuai dengan situasi dan kondisi anak yang akan dididik.

 

Sementara, Resiliensi sendiri menurut Sri Sultan adalah kemampuan bertahan dan beradaptasi di tengah keadaan yang tidak menyenangkan, terutama dalam berbagai bidang kehidupan.

 

“Peningkatan resiliensi dibutuhkan guna memunculkan strategi adaptasi kreatif, untuk menjaga kesejahteraan dan kebahagiaan. Pasca Covid – 19, hal ini diperlukan guna mempercepat pemulihan dari segala aspek kehidupan masyarakat,” jelasnya.

 

Sri Sultan menyebut, ketika pandemi berakhir, ada dampak positif yaitu peningkatan penggunaan teknologi dan peningkatan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan. Namun terdapat dampak negatif yaitu masyarakat kesulitan untuk bangkit. Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan peningkatan resiliensi.

 

“Meningkatkan resiliensi di berbagai aspek kehidupan pasca pandemi Covid-19 wajib kita upayakan, karena resiliensi menjadi kunci untuk menghadapi berbagai dampak yang masih tersisa pasca pandemi,” ujar Sri Sultan.

 

Menghadapi tantangan baru pasca pandemi, masyarakat wajib memiliki strategi untuk bangkit dan berdamai dengan kondisi. Berbagi pengetahuan dan saling menebarkan semangat untuk tetap optimis dalam menghadapi keadaan yang baru, menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

 

Ketua IPPI HIMPSI, Wiwin Hendriyani mengatakan, sejak didirikan tahun 2000, IPPI berkomitmen untuk memberikan semangat bagi kemajuan pendidikan dan keilmuan Psikologi Perkembangan serta peningkatan kualitas.

 

“Untuk itu, IPPI telah bersinergi dengan berbagai lembaga pendidikan, lembaga swadaya, berbagai komunitas serta rutin memberikan support dan keterlibatan pada program pemerintah melalui koordinasi bersama Kementerian Kesehatan serta BKKBN,” katanya. (wur/drw).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *