Stabilisasi Harga, Pemkot Yogya Gelar Pasar Murah di Kemantren Hingga 18 Maret

Stabilisasi Harga, Pemkot Yogya Gelar Pasar Murah di Kemantren Hingga 18 Maret

Yogyakarta, suarapasar.com : Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar pasar murah di kemantren-kemantren sejak 26 Februari sampai 18 Maret 2024.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo di sela-sela memantau kegiatan pasar murah di Kemantren Gondomanan mengatakan Kegiatan itu merupakan upaya menstabilkan beberapa harga pangan yang cukup tinggi menjelang bulan Ramadan. Pasar murah diadakan di kemantren untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Beberapa komoditas mengalami kenaikan. Ini kita adalah dalam rangka untuk menstabilkan harga, menurunkan harga yang agak tinggi dan mendekatkan layanan kepada masyarakat,” kata Singgih ditemui di sela pemantauan pasar murah di Kemantren Gondomanan, Selasa (5/3/2024).

Beberapa komoditas yang harganya tinggi antara lain beras, telur ayam broiler dan gula pasir. Singgih menyatakan, dalam kegiatan pasar murah di kemantren tidak hanya menjual beras, tapi juga gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah dan bawang putih.

Foto.HumasKotaYogya

“Kita tidak hanya melibatkan Bulog, tapi juga mitra dari beberapa distributor untuk bisa berpartisipasi di pasar murah,” ujarnya

 

Pemkot Yogyakarta juga memberikan subsidi untuk menekan harga pangan terutama beras. Dicontohkan untuk beras stabilisasi harga dan pasokan pangan (SPHP) harga standar sekitar Rp 10.800 per kilogram tapi dalam pasar murah itu dijual sekitar Rp 51.000 per 5 kilogram atau sekitar Rp 10.200 per kilogram.

 

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir terkait ketersediaan bahan pangan selama bulan Ramadan. Pemkot Yogyakarta sudah melakukan koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terkait ketersediaan pangan itu.

“Saya imbau ke masyarakat tidak perlu panik dan khawatir ketersediaan bahan pangan dipastikan cukup. Kemarin di High Level Meeting TPID memastikan itu. Baik dari Bulog maupun Pertamina untuk gas, ketersediaanya cukup. Belanja bijak dan belanja hemat,” terang Singgih.

Singgih menyatakan Pemkot Yogyakarta juga melakukan kerja sama antar daerah dengan Bantul, Sleman dan Kulon Progo untuk memenuhi kebutuhan stok pangan di Kota Yogyakarta. Mengingat Kota Yogyakarta tidak memiliki lahan pertanian cukup, tapi Kota Yogyakarta menjadi pusat dari beberapa daerah.

Salah satu pembeli bahan pangan dalam Pasar Murah di Gondomanan, Ismi Mutiarani, warga Kauman merasa terbantu dengan pasar murah itu yang menawarkan harga lebih murah dibandingkan di pasaran. Dia menyebut untuk harga beras di pasar murah sekitar Rp 51.000 per 5 kilogram. Sedangkan biasanya dia membeli beras sekitar Rp 18.000 per kilogram.

“Cukup bagus. Apalagi kan harga beras naik, gula naik dan beberapa bahan pokok juga naik. Jadi pasar murah ini aangat membantu bagi masyarakat terutama yang menengah ke bawah,” kata Ismi.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DIY dari Fraksi PAN, Atmaji mengajak masyarakat tidak panik, dan berbelanja sewajarnya untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi saat ramadan sebenarnya merupakan saat untuk belajar mengendalikan diri. Begitu pun kebutuhan makan seharusnya menurun karena puasa hanya 2 kali makan dalam sehari.

Atmaji, Wakil Ketua DPRD DIY

“Jangan panik tidak perlu mborong takut kehabisan, sewajarnya saja, biar tetap stabil, dan sebenarnya saat ramadan itu kan harusnya konsumsi kita turun, bukan malah naik seharusnya,” kata Atmaji, di DPRD DIY, Selasa, (5/3/2024).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *