Tak Ditemui Pj Walikota, PKL Teras Malioboro 2 Bacakan Surat Terbuka

Yogyakarta suarapasar.com : Aksi yang digelar untuk menyampaikan aspirasi langsung ke Pemerintah Kota Yogyakarta agar didengarkan Pj Walikota sempat diwarnai ketegangan dan tertahan dipintu masuk sisi utara Balai kota Yogyakarta sekitar 1 jam. Namun akhirnya para PKL Teras Malioboro 2 yang tergabung dalam paguyuban Tridharma akhirnya dapat meringsek masuk sekitar pukul 14.20 WIB.

 

Hingga ratusan PKL ini pun membubarkan diri secara tertib pada pukul 15.45 WIB, tidak ada yang menemui para PKL.

 

Salah satu Pengurus Paguyuban Tridharma, Supriyati menyampaikan, tuntutan hadirnya ratusan PKL ke Balai kota Yogyakarta untuk mengungkapkan permasalahan yang ada di Teras Malioboro (TM) 2. (wds/prg)

 

Baik dalam hal validasi data, sosialisasi relokasi jilid 2 yang tidak pernah dilibatkan, hingga infrastruktur TM 2 yang dinilai tidak layak.

 

“Persoalan dengan UPT kitakan tidak pernah dilibatkan, dan tidak pernah ada sosialisasi dan validasi data dilakukan pihak UPT itu terkesan sembunyi-sembunyi dan diskriminatif. Jadi dari paguyuban Tridharma tidak dilibatkan,” kata Supriyati, saat menyampaikan aspirasi di Balaikota Yogyakarta, Senin (18/9/2023).

 

Menurut Supriyati, selama ini, para pedagang belum pernah mengetahui data relokasi jilid kedua PKL Malioboro di UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta. Namun pada tanggal 4 Juli UPT menyebarkan undangan beserta daftar anggota, dan terdapat nama-nama baru pedagang yang bukan pedagang dari lorong Malioboro.

 

“Kita belum menerima sepenuhnya padahal di TM 2 ada 1.041 pedagang, dari Tridharma sendiri ada 923. Tanggal 5 Juli kita ada kesepakatan dengan kepala UPT bahwa validasi data menunggu validasi data dari Tridharma, akan tetapi mereka tetap melaksanakan dengan sembunyi-sembunyi,” ucap Supriyati.

 

Namun sayangnya, usaha para PKL untuk bertemu dengan Pj Wali Kota Yogyakarta tidak membuahkan hasil. Setelah menunggu kurang lebih dua jam, para pedagang akhirnya memutuskan membacakan surat terbuka dan kemudian diserahkan melalui Bagian Umum dan Protokol Pemkot Yogyakarta.

 

Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Kota Yogyakarta mengatakan, bahwa aksi damai yang digelar para PKL belum selaras dengan jadwal yang sudah diatur. Namun, ia memastikan akan menemui para pedagang Teras Malioboro 2.

 

“Nanti biar didalami sendiri permasalahnya. Nanti ditemui Kadis Kebudayaan terlebih dulu, nanti didalami seperti apa, apa permasalahannya dan sebagainya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *