TP PKK DIY Gelar Dharma Mulyarja Gizi Sehat Balita Stunting dan Ibu Hamil di Sidoharjo, Samigaluh
Kulon Progo, suarapasar.com : Tim Penggerak PKK DIY melaksanakan acara Dharma Mulyarja Gizi Sehat Balita Stunting dan Ibu Hamil di Kalurahan Sidoharjo, Samigaluh, Rabu (5/6/2024). Kegiatan ini merupakan rangkaian Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta ke-212.
Wakil Ketua Tim Penggerak PKK DIY, GKBRAy Adipati Paku Alam menyampaikan upaya penurunan angka stunting harus terus ditingkatkan. Salah satunya dengan pencegahan stunting sejak dini dari remaja atau calon ibu, agar tidak melahirkan generasi yang stunting.
“Stunting itu pencegahannya tidak pada anaknya, tapi pada ibu waktu hamil, dan jauh lagi waktu anak-anak remaja,” katanya.
Menurutnya, sosialiasi pencegahan dini stunting kepada masyarakat, keluarga dan generasi muda pada khususnya harus terus dilakukan. Penyampaian informasi betapa pentingnya mempersiapkan rumah tangga dan menjaga kesehatan diri untuk menghindari kelahiran anak yang stunting harus terus dilakukan.
“Itu yang menjadikan kita harus bersama-sama, bekerja sama dengan semangat yang tinggi untuk mencegah stunting,” tuturnya.
GKBRAy Adipati Paku Alam juga mendorong perbaikan pencatatan data stunting yang akurat agar nantinya didapatkan angka yang akurat sehingga penanganan stunting dapat dilakukan dengan tepat.
“Data ini penting, kalau datanya tepat, penanganannya akan tepat, kalau data salah, bisa salah sasaran, salah penanganannya,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan angka stunting di Kabupaten Kulon Progo telah mengalami penurunan dari 16,38 % di tahun 2017 menjadi 9,49 % pada tahun 2022.
“Gambaran stunting pada balita di Kabupaten Kulon Progo dari hasil Pemantauan Status Gizi, Tahun 2022 persentase balita stunting di Kabupaten Kulon Progo ada 9,49% atau 2057 balita,” kata Siwi.
Selain mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung, untuk percepatan penurunan angka stunting diperlukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen dan visi kepemimpinan dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan multi sektor.
“Penurunan stunting memerlukan pendekatan yang menyeluruh, yang harus dimulai dari pemenuhan prasyarat pendukung. Melalui Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta ke-212 ini, marilah kita semua berkomitmen bahwa persoalan stunting ini adalah persoalan kita bersama,” pungkas Siwi.