Upaya Regenerasi, Apresiasi Prestasi Seni dan Budaya Anak Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta, suarapasar.com : Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2024 menyelenggarakan pemberian Apresiasi Prestasi Seni dan Budaya Anak Daerah Istimewa Yogyakarta.
Plt. Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho, S.p., M.Si., saat membacakan sambutan Gubernur pada acara tersebut mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk keberlanjutan proses regenerasi terhadap sosok-sosok generasi muda budaya guna menumbuhkan semangat internalisasi budaya, baik melalui subyek dan obyek kebudayaan.
“Dalam hal subyek kebudayaan, pendekatan, sosok atau figur menjadi salah satu upaya yang efektif di dalam memberikan pembelajaran inspirasi bagi teman sebaya bahkan diharapkan dapat memberikan motivasi sejak dini kepada masyarakat secara umum terkait upaya-upaya internalisasi seni dan budaya kepada anak,” kata Aris, saat membacakan sambutan Gubernur pada apresiasi prestasi seni & budaya anak Yogyakarta di Bangsal Wiyata Praja, Kepatihan Yogyakarta, Selasa, (30/7/2024).
Penghargaan tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi bagi anak-anak untuk semakin bangga, mencintai dan melestarikan seni dan budaya. Dan juga menjadi langkah penting, dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam.
Aris menambahkan anak-anak memiliki peran penting dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan seni dan budaya. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, mereka dapat menjadi penjaga warisan budaya, sekaligus agen perubahan yang membawa budaya menuju masa depan yang lebih cerah.
“Terus kembangkan ekspresi, tingkatkan semangat dan motivasi, serta bangga dan cintai seni dan budaya tanah air. Seni dan budaya, merupakan warisan bangsa yang harus dilestarikan. Sebab, masa depan peradaban, salah satunya terletak pada anak-anak yang menghargai masa lalu, dan berinovasi untuk masa depan. Untuk itu, perlu sinergi dan komitmen nyata, untuk bisa mendorong anak-anak mencintai, dan bangga akan seni budaya,” urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan apresiasi prestasi seni dan budaya anak menjadi prioritas penting di Dinas Kebudayaan.
Seluruh rangkaian proses kegiatan Apresiasi Prestasi Seni dan Budaya Anak Sub Kegiatan Penghargaan Seniman dan Budayawan berjalan lancar. Kegiatan awal dilaksanakan dengan publikasi informasi sebagai bagian dari penjaringan bakal calon penerima. Publikasi kegiatan dilaksanakan melalui website dan Instagram Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak 6 Maret-15 Mei 2024. Para calon peserta mengajukan berkas syarat administrasi yang dibutuhkan untuk dikirimkan, baik melalui laman daring yang sudah disediakan maupun luring dengan pengiriman langsung ke Kantor Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun berkas syarat administrasi pengajuan sebagai berikut :
Kartu Keluarga dan atau Kartu Tanda Penduduk;
Surat Keterangan Kepribadian baik dari RT/RW setempat atau pihak sekolah bagi Kategori Perorangan;
Surat Keterangan Terdaftar atau Nomor Induk Kebudayaan bagi Kategori Organisasi;
Piagam prestasi;
Foto dan Video berisi karya dan atau aktivitas kebudayaan yang telah dilakukan peserta
Pada Kategori Perorangan, sejumlah 49 (empat puluh sembilan) nama yang lolos seleksi administrasi, mengikuti seleksi wawancara sebagai konfirmasi data melalui penelitian kelengkapan berkas yang telah dikumpulkan. Selanjutnya, sejumlah 20 (dua puluh) nama yang lolos seleksi wawancara, melakukan seleksi bakat untuk mempresentasikan kemampuan dan keterampilannya. Proses penilaian baik seleksi administrasi, wawancara, dan bakat dari keterampilan masing-masing anak, aspek penilaian didasarkan pada unsur Attitude yang terbagi dalam integritas, dedikasi, berbudi; Skill yang terbagi dalam cukat, terampil, trengginas, serta Social Effect, yang terbagi dalam daya aruh dan kepekaan sosial.
Pada kategori subjek penerima kelompok organisasi, terdapat 11 (sebelas) nama yang telah memenuhi syarat administrasi. Pada tahap berikutnya dilanjutkan dengan proses penilaian yang meliputi penelaahan Profil Organisasi (terlampir dalam bentuk video, leaflet dan proposal), Kontinuitas (keberlangsungan organisasi dan aktivitas), Manajemen pengelolaan dan daya aruh terhadap masyarakat.
Atas dasar unsur penilaian yang dilakukan oleh tim penilai terhadap keseluruhan bakal calon tersebut dihasilkan satu keputusan mengenai 10 (sepuluh) nama Penerima Apresiasi Prestasi Seni dan Budaya Kategori Perorangan dan 3 (tiga) Penerima Kategori Organisasi yang telah ditetapkan melalui SK Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 249/KEP/2024 tentang Penetapan Penerima Apresiasi Prestasi Seni dan Budaya Anak tanggal 3 Juli 2024.
Yaitu :
Raden Nurwaskita Cahyo Darmawan, atau yang akrab disapa Ayok, adalah seorang anak yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 2012. Dari usia dini, Ayok telah menunjukkan minat yang mendalam dalam seni budaya Jawa, khususnya dalam seni pertunjukan tradisional seperti mendalang dan tari klasik gaya Yogyakarta. Ayok aktif mengikuti kegiatan di Sanggar Joglo Kinasih, di mana ia belajar dan mengembangkan keterampilan dalam seni mendalang pada tahun 2021. Kemudian, di Sanggar Kridho Mardowo Keraton Yogyakarta Hadiningrat pada tahun 2022, Ayok mengasah bakatnya dalam menari dengan gaya klasik yang memperlihatkan keanggunan gerakan dan kehalusan ekspresi.
Prestasi gemilang Ayok adalah meraih juara 1 dalam Lomba Macapat Anak se-DIY yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2023. Lomba ini menunjukkan bahwa Ayok bukan hanya memiliki bakat alami, tetapi juga dedikasi yang tinggi dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Jawa. Kemampuannya dalam memahami dan mengikuti karakter dalam memerankan setiap tokoh wayang melalui teknik vokal yang beragam menunjukkan kedalaman dan kepiawaian dalam seni pertunjukan tradisional.
Ayok layak menerima apresiasi atas kontribusinya dalam dunia seni pertunjukan. Mereka terkesan dengan keanggunan gerakan tari Ayok yang memperlihatkan pemahaman mendalam akan estetika seni klasik Yogyakarta. Selain itu, dalam seni pedalangan kemampuan Ayok dalam menyuarakan suluk dengan lembut dan merdu menunjukkan penguasaan yang matang dalam teknik vokal, yang sangat diperlukan untuk memerankan tokoh-tokoh dalam seni wayang. Kedewasaan artistik Ayok yang melekat padanya sejak usia muda merupakan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk menjaga dan mengembangkan seni tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya mereka.
Dengan pencapaian yang gemilang dan dedikasi yang konsisten, Raden Nurwaskita Cahyo Darmawan (Ayok) adalah contoh nyata dari bagaimana satu individu muda dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya lokal. Apresiasi yang diberikan kepada Ayok bukan hanya untuk mengakui prestasinya, tetapi juga untuk mendorongnya agar terus berkembang dan menginspirasi generasi mendatang dalam menjaga kekayaan seni tradisional Indonesia.
KEEFE JURIS PRIVIAN
Keefe Juris Privian, yang akrab dipanggil Keefe, lahir di Yogyakarta pada tanggal 1 Januari 2020. Sejak dini, Keefe telah menunjukkan minat yang mendalam terhadap seni tradisional Indonesia, khususnya dalam seni wayang. Sebagai seorang siswa di SMP N 1 Yogyakarta, Keefe aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seni, termasuk di Sanggar Seni Kademangan Yogyakarta, di mana ia mulai mengembangkan keterampilan sebagai dalang wayang golek pada tahun 2022.
Prestasi gemilang Keefe termasuk meraih penghargaan sebagai Penampil Terbaik Dalang Cilik dalam acara Malioboro Seribu Kelir yang diselenggarakan oleh Walikota Yogyakarta pada tahun 2023. Keefe tidak hanya mahir dalam mengoperasikan wayang golek secara tradisional, tetapi juga memiliki inovasi yang luar biasa dalam memperkenalkan seni tradisional ini melalui berbagai media modern. Salah satu contoh kreativitasnya adalah dalam student exchange SMP N 1 Yogyakarta di Belanda pada tahun yang sama, di mana Keefe menghadirkan pentas dan pengenalan wayang kulit dengan menggunakan pendekatan yang inovatif.
Keefe layak menerima apresiasi yang tinggi atas kontribusinya dalam melestarikan dan memperkenalkan seni tradisional wayang kepada generasi muda dan masyarakat internasional. Keefe tidak hanya mampu mempertahankan nilai-nilai dan estetika seni tradisional, tetapi juga menghadirkan kreativitas baru dalam penyampaian dan interpretasi seni ini melalui berbagai media yang relevan dengan zaman.
Karya Keefe yang mencakup pembuatan game, penggunaan bahan daur ulang seperti plastik mika, botol plastik, kertas karton, serta pengembangan komik bertema wayang, menunjukkan visi dan dedikasi yang luar biasa dalam mempromosikan keberlanjutan budaya dan seni. Keefe adalah contoh nyata dari bagaimana pemuda Indonesia dapat menggabungkan warisan budaya dengan inovasi modern untuk menciptakan dampak yang positif dalam masyarakat lokal dan internasional. Apresiasi terhadap Keefe tidak hanya akan memotivasi dirinya sendiri untuk terus berkarya, tetapi juga akan menginspirasi generasi muda.
DAVIN MAHATMA
Davin Mahatma, atau yang akrab disapa Davin, adalah seorang pemuda berbakat yang lahir di Yogyakarta pada tanggal 31 Maret 2009. Sejak kecil, Davin telah menunjukkan minat yang mendalam dalam seni budaya Jawa, khususnya dalam seni pertunjukan tradisional seperti dalang wayang. Ia belajar dan mengembangkan bakatnya di Sanggar Magada, di mana ia aktif dalam kegiatan dalang sejak tahun 2019. Prestasi gemilang Davin termasuk meraih Juara 1 dalam Festival Wayang Golek Menak DIY yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY pada tahun 2023, serta Juara 1 dalam Festival Dalang Anak Nasional pada tahun yang sama.
Pencapaian Davin yang mencolok tidak hanya terbatas pada arena kompetisi nasional, tetapi juga mencakup kontribusinya dalam dunia digital. Davin berhasil menciptakan konten edukatif tentang wayang melalui platform TikTok pada tahun 2023. Melalui konten tersebut, Davin tidak hanya memperkenalkan kebudayaan wayang kepada generasi muda dengan cara yang menarik dan inovatif, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral dan edukatif yang terkandung dalam cerita-cerita wayang.
Pandangan juri terhadap Davin sangat mengesankan. Kami mengakui bahwa Davin adalah contoh nyata dari seorang yang telah mencapai tingkat keterampilan vokal dan kemampuan amardibasa yang diperlukan dalam seni pedalangan. Kemampuannya dalam memahami dan menguasai bahasa pedalangan serta pengucapannya menunjukkan kedalaman pengetahuan dan dedikasi yang tinggi terhadap seni tradisional Jawa. Davin juga mampu menggabungkan tradisi dengan teknologi modern melalui konten TikTok-nya, membuktikan bahwa dia tidak hanya berbakat dalam aspek artistik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dengan dedikasi dan prestasinya yang luar biasa dalam melestarikan dan mengembangkan seni wayang, Davin Mahatma layak menerima apresiasi yang tinggi. Apresiasi ini bukan hanya untuk mengakui pencapaian individunya, tetapi juga sebagai dukungan untuk memotivasi dan menginspirasi generasi muda lainnya dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia. Davin adalah contoh yang nyata bahwa dengan ketekunan dan semangat yang tinggi, seseorang dapat mencapai kesuksesan dalam bidang seni budaya, serta berperan dalam mempromosikan kekayaan budaya bangsa secara global.
ALIF NUR AZIZ
Alif Nur Aziz, atau yang akrab dipanggil Alif, lahir di Gunungkidul pada tanggal 13 Juni 2009, adalah seorang remaja yang menginspirasi melalui dedikasinya terhadap seni budaya Jawa, khususnya dalam bidang pedalangan dan karawitan. Alif adalah siswa SMP N1 Karangmojo Gunungkidul yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seni tradisional sejak usia muda. Salah satu pencapaiannya yang mencolok adalah sebagai Anggota Karawitan Waton Laras Gari Wonosari pada tahun 2021, yang menunjukkan kemampuannya dalam mempertahankan keaslian dan kekayaan musik Jawa.
Prestasi Alif yang tidak kalah gemilang adalah meraih gelar Penyaji Terbaik 1 dalam Festival Langen Sekar, sebuah sub kegiatan Gelar Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2023. Penghargaan ini menegaskan bahwa Alif bukan hanya memiliki bakat alami dalam seni pertunjukan, tetapi juga konsistensi serta komitmen yang tinggi dalam mengembangkan dan mempromosikan seni budaya lokal di Gunungkidul. Keahliannya dalam sinkronisasi dan konsistensi dalam seni pedalangan, serta penguasaan yang sangat baik dalam sabet catur sanggit dan harmonisasi musik karawitan, menunjukkan dedikasi dan latihan yang tak kenal lelah.
Pandangan juri terhadap Alif sangat mengesankan. Kami mengakui bahwa Alif adalah contoh profil remaja yang aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Gunungkidul. Keunggulan Alif dalam teknik seni pedalangan dan musikalitas karawitan tidak hanya mencerminkan bakat alaminya, tetapi juga refleksi dari upaya keras dan semangatnya untuk mengangkat martabat seni tradisional Jawa di tingkat lokal. Keterlibatan Alif dalam berbagai festival dan kompetisi tidak hanya meningkatkan keterampilan pribadinya, tetapi juga memperkaya dan memperluas apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya yang berharga.
Dengan pencapaiannya yang luar biasa dan kontribusinya yang signifikan dalam dunia seni budaya, Alif Nur Aziz layak menerima apresiasi yang tinggi. Apresiasi ini tidak hanya sebagai penghargaan atas prestasi individunya, tetapi juga sebagai dukungan untuk terus mendorong generasi muda dalam mempertahankan kekayaan budaya dan mempromosikannya ke tingkat yang lebih luas. Alif adalah inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan semangat dan dedikasi yang kuat, seni tradisional bisa terus hidup dan berkembang di tengah tantangan zaman modern.
NOVIYANTI ALFITRI
NOVI, ia biasa disapa. Gadis yang telahir di Gunungkidul pada tanggal 7 November 2005 ini adalah seorang gadis cantik yang penuh prestasi dan bakat di bidang seni. Sampai saat ini Novi baru saja diterima di salah satu Perguruan Tinggi terbaik Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada. Prestasi di dunia seni sastra dan peran yang ditekuninya dengan berlatih di sanggar-sanggar seni membuktikan prestasi kejuaraan dan kompetisi yang diikutinya.
Sebagai anak yang aktif, mudah beradaptasi dalam mempelajari hal baru, dan memiliki komunikasi yang baik, Novi banyak terlibat dari beberapa pagelaran seni budaya dan mengikuti berbagai kompetisi yang diselenggarakan baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi. Pembuktian kemampuan diri Novi dibuktikan dengan hasil pencapaian kejuaraan yang diikutinya diantaranya Juara I Penulisan Naskah, Juara I Sesorah, Juara II Karya Tulis tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Juara I Kompetisi Bahasa dan Sastra, Penyaji terbaik I Festival Kethoprak tingkat Kabupaten Gunungkidul, Penyaji terbaik II Festival Kethoprak Anak dan Remaja tingkat Kabupaten Gunungkidul, Penerima Anugerah Kebudayaan Bupati Gunungkidul Kategori Anak Berprestasi di bidang Seni Pertunjukan (Ketoprak), dan masih banyak lagi prestasi membanggakan dari Novi.
Tidak hanya sebatas mengembangkan diri sendiri, dengan kemampuannya yang mudah bergaul, Novi mampu mengajak teman-teman sebayanya dalam melestarikan kesenian lokal dan sastra. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilannya menjadi sutradara, ia mampu menampilkan wajah-wajah baru di ajang Festival Anak dan Remaja tingkat Kabupaten Gunungkidul dan menginisiasi pembentukan Komunitas Sastra Play0n. Dengan prestasi yang membanggakan tersebut, Noviyanti patut mendapatkan apresiasi, khususnya di bidang seni yang sampai sekarang terus digeluti dan dikembangkannya, sehingga diharapkan dapat terus menjadi pilar budaya bangsa khususnya seni tradisi yang berkembang di daerahnya.
DJANGGAN PURBO DJATI
Djanggan Purbo Djati lahir di Kulon Progo tanggal 5 Maret 2008 ini merupakan salah seorang anak remaja yang sangat berbakat di bidang seni khususnya Pedalangan. Sebagai dalang cilik, ia sangat menunjukkan minat dan prestasi dalam seni wayang. Kepiawaiannya memainkan wayang golek tidak diragukan lagi. Di usianya yang masih remaja sudah mampu menguasai peran dan cara memainkan wayang golek dengan baik. Selain berlatih sendiri, Djanggan juga belajar di Sanggar Pewayangan di antaranya belajar di Sanggar Ayodya dan Sanggar Cokro Kembang untuk belajar wayang kulit, Sanggar Sekar Pramudya untuk belajar banyak tentang wayang golek.
Dunia pedalangan sudah melekat dalam diri Djanggan sejak masih kecil. Sebagai dalang cilik, ia sudah beberapa kali diajak untuk melakukan pementasan wayang padat. Prestasinya sendiri ia dapatkan pada tahun 2019 ketika mendapatkan Juara II dalam Festival Dhalang Anak se-Kabupaten Kulon Progo. Selanjutnya pada tahun 2020, ia berhasil meraih Juara I dalam Festival Dalang Anak se-Kabupaten Kulon Progo dan Juara I Festival Dalang Anak dalam Festival Dalang Anak dan Dalang Remaja se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Tahun 2020 pula, Djanggan mendapatkan Penghargaan langsung dari Bupati Kulon Progo sebagai Pelaku Seni Anak di Bidang Pedalangan. Pada tahun 2023, ia kembali berprestasi dengan mendapatkan Juara I Dalang Wayang Golek Remaja dalam Festival Dalang Anak Dalang Remaja Pentas Wayang Kulit dan Wayang Golek Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya berkiprah di tingkat kabupaten dan provinsi, ia juga pernah mengikuti kompetisi Festival Dalang Anak Nasional pada tahun 2022 dan melakukan pementasan wayang kulit di Taman Mini Indonesia Indah.
Bukti nyata bahwa Djanggan Purbo Djati memang Seniman Berprestasi adalah dengan banyaknya penghargaan yang diterima sebagai dalang oleh pemerintah baik tingkat daerah kabupaten maupun provinsi. Hal ini bisa menjadikan inspirasi bagi anak-anak yang lain untuk dapat menjaga dan melestarikan budaya kita sendiri, khususnya dunia Pewayangan. Sepatutnya seorang Djanggan Purbo Djati mendapatkan apresiasi yang tinggi karena dedikasi dan pelestariannya di dunia seni.
DANENDRA BINTANG RAMADHAN
Danendra Bintang Ramadhan lahir tanggal 13 Agustus 2009 di Gunungkidul. Sejak kecil sebelum sekolah di TK Bintang memang sudah senang dan tertarik untuk mempelajari wayang. Beberapa kali ia dipercaya untuk melakukan pentas-pentas (mucuki) beberapa dalang dalam acara upacara ada, seperti rasulan di Desa Kedung Poh, Pucung Saptosari, dan Gondang Gari bersama dengan dalang Ki Sumarno Purbocarito, serta beberapa acara bersama dalang-dalang senior lainnya. Tidak hanya wayang yang dipelajarinya, tari dan karawitan pun dia pelajari dan tekuni juga. Memang aura seorang bintang sudah terpancar sejak kecil, terbukti dengan hasil capaiannya sudah diperoleh sejak belia. Prestasi dan penghargaan serta berbagai kejuaraan pun terus diraihnya hingga saat ini.
Untuk mempelajari dan mengasah bakat yang dimilikinya Bintang turut bergabung di beberapa sanggar seperti Sanggar Pengalasan untuk mengasah pengetahuannya tentang wayang, dalang dan karawitan. Ia juga belajar di Sanggar Tari Sekarmoyo Gunungkidul untuk mengasah bakatnya di bidang seni tari dan di Sanggar Omah Seni Tanjung Anom untuk memperdalam seni karawitan. Dengan rasa tanggung jawab untuk terus mengembangkan potensi dirinya, Bintang telah membuktikan dengan pencapaiannya selama ini. Penghargaan dan kejuaraan sudah banyak diraihnya di antaranya Juara 1 Kategori Dalang Anak dalam Festival Pedalangan Anak dan Remaja Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2022, Juara 1 Kategori Dalang Remaja pada acara Festival Wayang Golek Anak dan Remaja Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2023, Juara III Dalang Wayang Kulit Anak pada Festival Dalang Anak Dalang Remaja Pentas Wayang Kulit dan Wayang Golek Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya itu, ia menjadi Penyaji Terbaik I pada Festival Langen Carita Tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2021 dan 2022, serta menjadi Penyaji Terbaik IV pada Festival Langencarita se-Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2021. Pada tahun 2022 Bintang juga mendapatkan Anugerah Kebudayaan Bupati Gunungkidul sebagai Kategori Anak Berprestasi di Bidang Kebudayaan.
Bintang memang berhak mendapatkan apresiasi dan penghargaan seni untuk pencapaiannya sampai saat ini dalam melestarikan seni budaya tradisi khususnya di bidang seni Pedalangan, Tari, dan Karawitan.
ADHWA TSABIT ALFIYATUL HASANAH
Fiya adalah nama panggilan anak gadis penuh prestasi ini. Dari kecil sudah menggeluti dunia seni tari. Ia lahir pada tanggal 4 agustus 2008 dan sampai saat ini tinggal di Mangkuyudan Yogyakarta. Fiya yang sekolahnya di homeschooling ini menunjukkan bakat dan prestasinya serta kejuaraan yang didapatkannya baik tari klasik maupun tari kreasi baru.
Untuk memperdalam dan mengembangkan bakat seninya, Fiya masuk dan mengikuti pelatihan di beberapa sanggar tari yang ada seperti di AFC, Retno Aji Mataram, Irama Tjitra,Siswo Among Bekso, Surya Art Dance, Krido Bekso Wirama, Semekar, Kancil Art. Selain itu beberapa kali menjuarai kompetisi seni tari baik tari klasik maupun tari kreasi baru yang diselenggarakan oleh berbaga instansi atau lembaga. Di antaranya pada tahun 2017 ia mendapatkan Juara 1 Kategori TK – SD dalam Lomba Tari Kreasi Baru Sanggar Tari Sekar Mataram, Juara I – Kategori SD Putri Lomba Tari Klasik Gagrak Pakualaman Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman Ke-214 pada tahun 2020, Juara I Kategori SMP Kejuaraan Lomba Tari Klasik Gagrag Pakualaman dalam Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-216 dan Juara III Lomba Seni Tari Klasik Gaya Yogyakarta Tunggal Putri dalam rangka HUT ke-61 SMK Negeri 1 Kasihan pada tahun 2022, dan masih banyak lagi kejuaraan tari klasik maupun kreasi baru yang telah diraihnya sampai saat ini.
Fiya memang layak mendapatkan apresiasi seni ini karena inspirasinya di bidang seni khususnya seni tari sungguh luar biasa dengan capaian prestasi yang membanggakan serta turut serta dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya.
DEWI MEGA PRASTIWI
Sosok sinden cilik yang berasal dari Dusun Sawit Kidul, Gombang, Ponjong, Gunungkidul. Mega panggilan akrab dari Dewi Mega Prastiwi menunjukan bakatnya sejak usia 11 tahun, bahkan sudah mengikuti campursari sejak usia 9 tahun dan mengikuti perlombaan, termasuk lomba menyanyi solo tingkat SD. Untuk lebih mendalami ilmu sindhen, Mega masuk Sanggar Jodipathi yang berada di Dusun Ngaron, Desa Tambakromo, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.
Beberapa prestasi diraih Mega selama menggeluti bidang kesenian tarik suara, antara lain Juara II pada Kompetisi Bahasa dan Sastra Cabang Macapat Jenjang SMP/MTs Kegiatan Sejarah Bahasa Sastra dan Permuseuman yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2022 dan mendapatkan Juara I pada kompetisi yang sama di tahun berikutnya. Pada tahun 2023 ia mendapatkan Juara Harapan II Macapat Kategori Remaja dalam Kompetisi Bahasan dan Sastra yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemahiran Mega dalam nembang membuatnya dipercaya untuk menjadi sinden dalam berbagai acara untuk mengiringi pementasan oleh beberapa dalang di Gunungkidul. Bahkan ia diajak bergabung oleh Anshor Laras, yaitu grup wiyaga dan waranggana yang mengiringi pementasan Dalang Ki M. Yusuf Anshor K. di wilayah Wonosari Gunungkidul dan sekitarnya. Saat ini Mega menjadi salah satu sinden pokok dengan usia termuda dalam pertunjukan wayang dari dalang Ki Yusuf Anshor, atau yang akrab disapa Masda. Pesona Mega saat ketika menjadi sinden dari dalang Ki Yusuf Anshor, membuatnya memiliki penggemar sendiri yang dikenal dengan Masdaga Lovers Indonesia (Masda Mega lovers).
Sebagai generasi muda berprestasi dalam bidang kesenian, khususnya dunia sinden atau waranggana, Dewi Mega Prastiwi perlu mendapat dukungan yang optimal. Harapan besar ada di pundaknya agar budaya Jawa di Indonesia tidak punah karena ditelan arus seni mancanegara yang sedemikian besar.
RR NIRWASITA PINESTI WIDAWATI
Sita atau bisa disebut juga Nirwa lahir di Jakarta pada tanggal 20 April 2009. Ia terlahir dari seorang penari, tak heran pada usia 3 tahun sudah mulai belajar menari. Dari kebiasaan menemani ibunya untuk mengajar tari secara privat, secara tak sadar ia pun turut mengikuti gerak gerik tari. Menyadari hal tersebut, sang Ibu mengenalkan Sita pada seni tari secara lebih serius dan memasukkan Sita ke dalam sanggar yang ia asuh. Lambat laun Sita mulai tertarik dan aktif mempelajari serta berlatih dasar seni tari. Seiring berjalannya waktu bakat dan kemampuannya tentunya semakin semakin terasah.
Prestasi demi prestasi berhasil diraihnya, Antara lain; Juara 1 Lomba Tari Kreasi Kelompok FESSTAR oleh Universitas Negeri Yogyakarta (Kampus Gunungkidul) pada tahun 2022, Juara 1 Lomba Tari Klasik Gaya Yogyakarta Tunggal Putri SMK N 1 Kasihan pada tahun 2022, Juara 2 Lomba Tari Kreasi Virtual MAHARESI #2 oleh SMA N 2 Playen pada tahun 2022, Juara I Lomba Seni Tari Klasik Gaya Yogyakarta Tunggal Putri, Juara I Lomba Tari Klasik Tunggal Gaya Yogyakarta antar SMP se-DIY.
Kesempatan pementasan dan penghargaan yang pernah ditorehkan baik dalam pertunjukan tunggal maupun berkelompok antara lain; Pentas Tari Sekar Pudyastuti Wetah pada Gala Dinner Borobudur Writer and Culture Festival di Pendapa Royal Ambarukma pada tahun 2017; Kolosal Medley Tari Nusantara (Ratoeh Jaroe, Angin Mamimiri Makassar, Tari Enggang Kalimantan, dan Topeng Ireng dari Jawa Tengah) bersama dengan SMK N 1 Ngawen di Lapangan Ngawen pada penurunan bendera 17 Agustus 2019; Lomba Tari Virtual “Nir Corona” Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 2020; Mengikuti Kelas tari virtual “Minang Kontemporer” bersama Nan Jombang Dance Company Padang 2020.
Cita-citanya untuk terus mengembangkan diri dalam kesenian tentu tak bisa diragukan lagi, kemampuan menari tari klasiknya akan membawa menjadi duta kebudayaan baik dalam maupun luar negeri. Sudah selayaknya jika si anak istimewa pemilik medsos @sita.irawan ini memperoleh penghargaan dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
KATEGORI ORGANISASI
SANGGAR SRIPANGLARAS
Berdiri sejak tahun 2001 lewat tangan dingin Ibu Sri Wuryanti yang lebih dikenal dengan panggilan Mbak Sri Angguk. Nama Sripanglaras diambil dari nama pendirinya yaitu Ibu Sri dan Pak Pang yang menginginkan semuanya berjalan selaras.
Kesederhanaan berpikir dan trimo ing pandum tidak membuatnya bermalas-malasan, Sanggar Sripanglaras selain menerima anak-anak pada umumnya, juga mampu melatih anak-anak tuli, downsyndrome, grahita dan Netra. Semua dilatih tanpa pilih kasih di rumah sekaligus menjadi sanggar daerah Pripih Kokap Kulonprogo Yogyakarta.
Pengurus sanggar dengan sukarela menjemput satu-persatu teman Netra untuk dilatih atau ketika pentas. Sungguh welas asih yang sangat dalam.
Penghargaan tembang dolanan anak Puro Pakualaman 2018, Juara 1 Lomba Dolanan Anak Puro Pakualaman 2019, mengisi acara Hari Olahraga Nasional ke XXX bersama Presiden RI 2013.
Tak ada yang mampu menolak bahwa sanggar pemilik medsos @sanggar_sripanglaras sudah sepantasnya diberikan apresiasi.
SANGGAR TARI ANAK NENG NONG
Sebagai Juara 3 Lomba Langen Carito dengan judul ngundhuh wohing pakarti 2023 merupakan salah satu saja prestasi yang diperoleh sanggar sehingga keberadaanya sama dengan sanggar pada umumnya. Yang menarik dari sanggar ini dikarenakan seorang ibu RW-lah yang menginisiasi lahirnya sanggar ini, bukan karena perintah pemerintah desa melainkan muncul dari rasa prihatin dengan kondisi lingkungan yang selalu dipandang negatif atau bahasa beliau lingkungan yang abu-abu. Menurut beliau, anak-anak berhak mendapatkan suasana bermain yang layak, karena mereka tetap terlahir sebagai anak yang murni terlepas dari tempat mereka dilahirkan. Lingkungan boleh kelam tapi anak tetaplah harus bersinar. Dari pemikiran itulah Ibu Anastasia Partini mengajak anak-anak di wilayah Badran untuk mengasah kehalusan rasanya melalui seni tari dan karawitan.
Sanggar Tari Anak Neng Nong berdiri sejak 27 November 2017 di wilayah Badran Bumijo Jetis Yogyakarta. Usahanya mendapat dukungan dari Kelurahan Bumijo, sehingga sanggar tari Neng-Nong bisa juga menggunakan fasilitas balai atau ruang pertemuan yg ada di wilayah tersebut sebagai tempat latihan.
Mari sejenak merenung, apa jawaban kita jika muncul pertanyaan, apa yang kita lakukan untuk wilayah kita sendiri? Perjuangan Ibu Partini membuat hati kita terketuk, sungguh sebuah inspirasi untuk kita semua.
SANGGAR SENI RNB (RAWIKARA NARI BAHUWARNA)
Sejak tahun 2013 sanggar ini didirikan oleh Ria Silviani, S.Pd. di Gunungkidul. Memilih nama Rawikara Nari Bahuwarna yang berarti berkas sinar matahari yang menawarkan banyak warna. Sanggar Seni RNB (Rawikara Nari Bahuwarna) terbukti mampu mewadahi berbagai macam bidang kesenian bain anak, remaja dan orang tua untuk tumbuh kembang dalam mencintai kebudayaan.
Tari kreasi, modern dance, teater, dancesport dan musik adalah kiprahnya di seni pertunjukan, ditambah lagi bidang seni rupa, banyak sekali pergelaran fashion carnival serta pameran seni rupa yang diikuti, tak jarang juga meraih penghargaan. Kerjasama pengembangan kesenian, khususnya fashion carnival tidak hanya di wilayah Yogyakarta saja, berbagai wilayah di Indonesia sudah dirambahnya.
Ditambah lagi bisa memproduksi film dan konten kreatif yang edukatif di media social. Beberapa prestasi yang pernah diraih diantaranya :
Tari Sumringah bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY 2020, Film Cabe Puyang sebagai Film terbaik dalam Festival Film Gunungkidul 2022, Aktris Terbaik Festival Film Gunungkidul 2022 – 2023, Tari Nusantara Extravaganza bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Fashion Carnival Sumbu Filosofis (Kontingen DIY) dalam rangka Jambore PKK Nasional, bekerja sama dengan PKK DIY 2024,
Dengan segudang prestasi tersebut membuat sanggar ini layak mendapat penghargaan.
Sanggar Seni RNB mempunyai motto Seni Itu Bukan Segalanya, Tetapi Segalanya Itu Bisa Jadi Seni.