Wiwitan Panen Ubi Kayu di Banjarsari Samigaluh Kulon Progo

Wiwitan Panen Ubi Kayu di Banjarsari Samigaluh Kulon Progo

Kulon Progo, suarapasar.com – Kelompok Tani Sumber Rejeki di Padukuhan Kaliwunglon, Kalurahan Banjarsari, Kapanewon Samigaluh, melaksanakan “Wiwitan Panen Ubi Kayu”, kegiatan ini dibarengkan dengan vicon Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 bersama Wapres RI dalam rangka HUT ke-78 TNI, Rabu, (1/11/2023)

Lurah Banjarsari Muhyadi, menyampaikan lahan penanaman ubi kayu ini seluas 16 hektar. Ubi kayu ini bermanfaat bagi masyarakat untuk dikonsumsi, dijual, dan pakan ternak. Satu hektar bisa menghasilkan estimasi 50 s.d. 60 ton selama satu tahun. Pemasaran bekerja sama dengan pabrik pengolahan kripik singkong di Magelang kuota per hari 4 sampai 4,5 ton, untuk ekspor kurang lebi 2 sampai 3 ton ke korea dan Malaysia.

 

Dandim 0731/Kulon Progo Letkol Arh Viki Herwandi,  menyampaikan kegiatan ini juga bersamaan dengan vicon ketahanan pangan dengan Wakil Presiden RI. Di Kulon Progo potensi lahan sangat banyak, tinggal kita budidayakan untuk memujudkan kemakmuran bagi masyarakat, harapannya bisa dicontoh wilayah lain.

 

“TNI akan selalu mendukung setiap program pemerintah pusat maupun daerah khususnya masalah pangan. Kami mengucapkan selamat kepada masyarakat yang sudah berhasil memanfaatkan lahan dengan baik, sehingga dapat panen raya pada hari ini,” katanya.

 

R. Heri Sulistyo Hermawan, dari Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Provinsi DIY, mengapresiasi warga Banjarsari yang hari ini bisa bersama-sama melaksanakan panen raya ubi kayu dengan mengasilkan sampai 60 ton per hektar.

 

Pj. Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan selaku pimpinan di jajaran Pemkab Kulon Progo memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan wiwit panen ubi kayu ini.

 

“semoga akan membawa dampak bagi upaya kedaulatan dan ketahanan pangan. Selaras dengan program kemandirian dan kedaulatan pangan, sudah selayaknya kita terus menggaungkan budidaya pangan lokal sebagai upaya diversifikasi pangan,” kata Made.

 

Beberapa jenis komoditas pangan lokal yang potensial untuk dikembangkan yakni ubi kayu, ubi jalar, talas, ganyong, porang, sagu dan lainnya. Sektor pertanian diharapkan mampu melakukan kegiatan extraordinary, terukur dan nyata untuk peningkatan produksi substitusi impor dan peningkatan ekspor, menjaga kedaulatan serta kemandirian pangan dengan memunculkan inovasi-inovasi di bidang pertanian.

 

“Dengan demikian, kita dapat mencapai produksi yang tinggi, biaya murah, kesejahteraan petani meningkat dan lingkungan tetap lestari,” ujar Made. (asw,prg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *